Hari itu.. sebenernya aku berfikir dalam hati

Seandainya kita bisa berjumpa lagi..

Ternyata...

Pikiranku benar benar terjadi..

rasanya nggak nyangka aja...

waktu itu aku dari selatan kamu dari timur...

aku ada persis didepan mu

Maafkan aku. Aku bingung akan berbuat apa. Semuanya.

Semua yang kau suruh dengan suara kerasmu.

Aku tidak bisa mengerjakannya dengan sepenuh hati.

Aku tau aku salah. Aku tau.

Jadi. Kumohon maafkan aku. Aku hanya ingin seperti orang lain.

Yang mungkin lebih baik daripada aku.

Aku sadar. Dimatamu aku ini buruk, bahkan buruk sekali.

Tapi aku mencoba meyakinkanmu.

Aku tak seburuk yag kau bayangkan.

Apakah kau mau bukti? Aku akan buktikan!

Lihatlah apa yang akan terjadi.

Terkadang aku merasa sepi tanpamu..

Terkadang aku merindukanmu..

Aku rindu canda tawamu..

Aku rindu tertawa bersamamu..

Tapi, disisi lain aku benci olehmu..

Aku benci amarahmu..

Aku benci hinaanmu..

Saat rasa itu datang..

Aku hanya dapat melihat kejelekanmu..

Entah kenapa aku selalu luluh padamu..

Saat kau merayuku..

aku selalu tertawa..

amarahku hilang karnamu..

saat amarah itu datang kembali..

aku tidak pernah bisa mengeluarkannya..

karena aku sadar....

aku lebih muda darimu...

Aku tau.. mungkin dimatamu aku selalu salah. 

Tapi saat kau benci padaku, 

aku selalu mencoba untuk tidak merasakannya. 

Aku sadar semua itu memang sakit rasanya. 

Tapi aku tidak ingin kau tau apa yang kurasakan. 

Sebisa mungkin aku tetap tersenyum, 

walau dalam hati kecilku aku sedang menagis. 

Tuhan apakah ini cobaan yang kau berikan padaku? 

Jika memang iya ijinkanlah aku menopangnya dengan kuat.

 Dengan rasa gembira, dan tanpa air mata. 

Sepertinya aku sudah menuruti apa maumu,

 tapi... kenapa kau tidak berbalik kepadaku? 

Aku hanya ingin kita sama sama bekerja sama.

 Apakah itu berat bagimu? 

Lantas apa yang akan kau berikan kepadaku ?

 aku tidak berharap banyak padamu. 

Hanya saja aku ini merasa tidak nyaman,

 dengan keadaan mu dan aku sekarang ini.

Aku ingin  menghampirimu. Tapi apakatanya nanti?

Sudah lama aku melihatmu disana,

Sepertinya kau rajin sekali, saat kami berbondong’’ kesana

Aku selalu melihatmu bersama adikmu, duduk di emperan.

Aku melihatmu saat kau pergi sekolah,

Kita berpapasan, kau ingat?

Aku yang ada didepan mobil birumu itu.